KUNINGAN - Dandim 0615/Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan meninjau lokasi kebakaran hutan di kawasan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) yang terjadi di Blok Cileutik wilayah administratif Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Senin (26/9/2022).
Didampingi aparat Desa Singkup, Tim Balai TNGC, Tim BPBD Kuningan, Masyarakat Peduli Api (MPA), Paguyuban Kelompok Tani Hutan (KTH), anggota TNI, Polri dan relawan, Dandim Kuningan menyatakan, pihaknya sengaja melaksanakan pengecekan terakhir untuk memastikan apakah api sudah benar padam atau belum.
Baca juga:
Capratar AAU Ikuti Diksar Intergrasi
|
"Menurut informasi Ini kejadiannya kemarin pagi dan baru terdeteksi siang hari. Karena dengan tekhnologi yang terbatas, maka agak kesulitan menangani kebakaran hutan di wilayah TNGC ini, " ujar Dandim disela peninjauan.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi kebakaran selaku Dandim Kuningan, Ia akan memerintahkan Babinsa agar mengaktifkan aplikasi Lapan Fire Hotspot. "Di aplikasi itu seperti yang sudah saya cek tadi terlihat titik api ditinjau dari satelit di mulai pada pukul 05.34 WIB dan 06.30 WIB. Jadi, di wilayah ini ada 2 titik hotspot api yang memang dari subuh itu sudah kelihatan, " jelasnya.
Baca juga:
Sunday Charity Taruna AAU Berbagi
|
Dengan aplikasi tersebut, kata Dandim, bisa dilihat titik api bahkan di seluruh wilayah Indonesia. "Mungkin nanti dari TNGC bisa mengusulkan tekhnologi drone untuk memantau wilayah kebakaran pada 3-5 titik, " imbuhnya.
Dari aplikasi juga, lanjut Dandim, bisa terdeteksi bahwa titik api di mulai dari Cileutik hingga Tegal Bodas dengan radius 1 Km. Untuk sementara, luas lahan yang terbakar baru diketahui sekitar 150 hektar, dan akan dilakukan pendataan ulang. (***)